Freon atau refrigeran banyak dipergunakan sebagai cairan
pendingin pada AC (Air Conditioner) atau pendingin udara. Namun tahukah
anda bahwa Freon merupakan salah satu bahan kimia yang menyebabkan
menipisnya lapisan ozon?
Badan Pengawas Lingkungan Amerika atau EPA menyebutkan bahwa mulai tanggal 1 Januari 2010 Freon hanya boleh dipergunakan pada AC yang telah ada, bukan AC baru. Dan mulai tanggal 1 Januari 2020, produksi Freon secara resmi dilarang. Artinya AC yang masih menggunakan cairan pendingin Freon tidak akan dapat melakukan pengisian ulang apabila dibutuhkan.
Badan Pengawas Lingkungan Amerika atau EPA menyebutkan bahwa mulai tanggal 1 Januari 2010 Freon hanya boleh dipergunakan pada AC yang telah ada, bukan AC baru. Dan mulai tanggal 1 Januari 2020, produksi Freon secara resmi dilarang. Artinya AC yang masih menggunakan cairan pendingin Freon tidak akan dapat melakukan pengisian ulang apabila dibutuhkan.
Menyinggung masalah Refrigerant, Refrigerant merupakan fluida yang
digunakan untuk mendinginkan lingkungan bersuhu rendah dan membuang
panas ke lingkungan yang bersuhu tinggi. Salah satu refrigeran paling
terkenal saat ini adalah CFC alias FREON (R-11, R-12, R-21, R-22 dan
R-502). berikut merupakan jenis dari refrigeran :
1. CFC (Chloro-Fluoro-Carbon) alias R22 memegang
peranan penting dalam sistem refrigerasi, sejak ditemukan pada tahun
1930. Hal ini dikarenakan CFC memiliki properti fisika dan termal yang
baik sebagai refrigeran, stabil, tidak mudah terbakar, tidak beracun dan
kompatibel terhadap sebagian besar bahan komponen dalam sistem
refrigerasi. Akan tetapi setelah masyarakat mengetahui hipotesa bahwa
CFC termasuk Ozone Depleting Substance (ODS), yaitu zat yang dapat
menyebabkan kerusakan ozon, masyarakat mulai mencoba melakukan
penghentian pemakaian ODS dan dituangkan ke dalam beberapa konvensi,
seperti Vienna Convention pada bulan Maret 1985, Montreal Protocol pada
bulan September 1987 dan beberapa amandemen lainnya. Pemerintah
Indonesia telah meratifikasinya melalui Keppres RI No. 23 tahun 1992.
2. R134a sebagai salah satu alternatif memiliki
beberapa properti yang baik, tidak beracun, tidak mudah terbakar dan
relatif stabil. R-134a juga memiliki kelemahan di antaranya, tidak bisa
dijadikan pengganti R-12 secara langsung tanpa melakukan modifikasi
sistem refrigerasi (drop in subtitute), relatif mahal, dan masih
memiliki potensi sebagai zat yang dapat menyebabkan efek pemanasan
global karena memiliki Global Warming Potential (GWP) yang signifikan.
Selain itu R-134a sangat bergantung kepada pelumas sintetik yang sering
menyebabkan masalah dengan sifatnya yang higroskopis.
Alternatif lain yang ditawarkan adalah refrigeran hidrokarbon.
Sebenarnya hidrokarbon sebagai refrigeran sudah dikenal masyarakat sejak
1920 di awal teknologi refrigerasi bersama fluida kerja natural lainnya
seperti ammonia, dan karbon dioksida. Hidrokarbon yang sering dipakai
sebagai refrigeran adalah propana (R-290), isobutana (R-600a), n-butana
(R-600). Campuran yang sering digunakan di antaranya R-290/600a,
R-290/600 dan R-290/R-600/R-600a.
Hidrokarbon memiliki beberapa kelebihan seperti ramah lingkungan,
yang ditunjukkan dengan nilai Ozon Depleting Potential (ODP) nol, dan
GWP yang dapat diabaikan, properti termofisika dan karakteristik
perpindahan kalor yang baik, kerapatan fasa uap yang rendah, dan
kelarutan yang baik dengan pelumas mineral.
Pemakaian hidrokarbon dengan isu hemat energi dan ramah lingkungan
masih belum bisa diterima secara luas seperti pemakaian freon sebagai
refrigeran. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran masyarakat akan sifat
hidrokarbon yang bisa terbakar. Sifat ini sebenarnya tidak membahayakan
jika digunakan sesuai prosedur yang benar. Untuk memahami bekerja dengan
prosedur yang benar, mau tidak mau diperlukan pengetahuan tentang
karakteristik hidrokarbon. Seperti pepatah mengatakan, “tak kenal maka
tak sayang”, kita tidak akan mau menggunakan hidrokarbon jika tidak
mengenalnya.
REFRIGERAN DAN ASPEK LINGKUNGAN
Refrigeran kelompok halokarbon merupakan refrigeran sintetik karena
tidak terdapat di alam secara langsung. Refrigeran ini mempunyai satu
atau lebih atom dari golongan halogen; khlorin, fluorin dan
bromin.Meskipun dari segi teknik refrigeran ini mempunyai sifat yang
baik, seperti kestabilan yang tinggi, tidak mudah terbakar dan tidak
beracun, refrigeran ini termasuk ODS. Jika gas CFC yang memiliki dua
atom khlorin terlepas ke udara dan terkena sinar ultraviolet akan
terurai. Atom khlorin (Cl) akan terlepas dan bereaksi dengan ozon (O3)
mengambil satu atom oksigen dari ozon untuk membentuk khlorin monoksida
dan oksigen. Khlorin monoksida akan bereaksi dengan atom oksigen lainnya
membentuk molekul oksigen dan atom khlorin membentuk oksigen. Atom
khlorin hanya beraksi sebagai katalis dalam reaksi. Oleh karena itu satu
atom khlorin mampu terus menerus mengubah ozon menjadi oksigen melalui
ribuan reaksi sejenis.
Dengan menipisnya lapisan ozon, lapisan pelindung yang terletak
pada ketinggian sekitar 15-50 km di atas permukaan bumi, radiasi
ultraviolet dari matahari akan langsung sampai ke bumi yang dapat
menyebabkan gangguan kesehatan dan gangguan keseimbangan ekosistem.
KARAKTERISTIK TERMOFISIKA HIDROKARBON
Pemilihan hidrokarbon sebagai refrigeran alternatif ramah
lingkungan pengganti CFC dan HCFC harus memperhatikan beberapa hal
diantaranya titik didih pada tekanan normal , kapasitas volumetrik dan
efisiensi energi. Titik didih harus diperhatikan untuk menjamin apakah
tekanan operasi sama dengan CFC untuk menghindari keperluan penggantian
peralatan tekanan tinggi seperti kompresor.
Salah satu refrigeran hidrokarbon yang digunakan sebagai contoh
dalam makalah ini adalah MUSICOOL, yang diproduksi oleh Pertamina Unit
pengolahan III Plaju. Sifat fisika refrigeran hidrokarbon MUSICOOL
berdasarkan pengujian laboratorium Pertamina ditampilkan pada Tabel 2,
yang menunjukkan bahwa hidrokarbon MUSICOOL (MC) mampu menggantikan
refrigeran sintetik (CFC, HCFC, HFC) secara langsung tanpa penggantian
komponen sistem refrigerasi. MC-12 menggantikan R-12, MC-22 menggantikan
R-22 dan MC-134 menggantikan R-134a. Sifat fisika dan termodinamik
hidrokarbon MUSICOOL memberikan kinerja sistem refrigerasi yang lebih
baik, keawetan umur kompresor, dan hemat energi. Beberapa parameter
perbandingan kinerja MUSICOOL terhadap refrigeran sintetik pada system
refrigerasi dengan beban 1 TR pada suhu kondensasi 100 oF dan suhu
evaporator 40 oF. (*)
SIFAT-SIFAT REFRIGERAN
Sifat – sifat refrigerant yang harus dipenuhi untuk kebutuhan mesin pendingin adalah :
- Tekanan penguapan harus cukup tinggi. Sebaiknya refrigeran memiliki temperatur pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan turunnya efisiensi volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.
- Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi. Apabila tekanan pengembunannya terlalu rendah, maka perbandingan kompresinya menjadi lebih rendah, sehingga penurunan prestasi kondensor dapat dihindarkan, selain itu dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih aman karena kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan dan sebagainya menjadi lebih kecil.
- Kalor laten penguapan harus tinggi. Refrigeran yang mempunyai kalor laten penguapan yang tinggi lebih menguntungkan karena untuk kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih kecil.
- Volume spesifik ( terutama dalam fasa gas ) yang cukup kecil. Refrigeran dengan kalor laten penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang kecil ( berat jenis yang besar ) akan memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume langkah torak yang lebih kecil. Dengan demikian untuk kapasitas refrigerasi yang sama ukuran unit refrigerasi yang bersangkutan menjadi lebih kecil. Namun, untuk unit pendingin air sentrifugal yang kecil lebih dikehendaki refrigeran dengan volume spesifik yang agak besar. Hal tersebut diperlukan untuk menaikkan jumlah gas yang bersirkulasi, sehingga dapat mencegah menurunnya efisiensi kompresor sentrifugal.
- Koefisien prestasi harus tinggi. Dari segi karakteristik thermodinamika dari refrigeran, koefisien prestasi merupakan parameter yang terpenting untuk menentukan biaya operasi.
- Konduktivitas termal yang tinggi. Konduktivitas termal sangat penting untuk menentukan karakteristik perpindahan kalor.
- Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas. Dengan turunnya tahanan aliran refrigeran dalam pipa, kerugian tekanannya akan berkurang.
- Konstanta dielektrika dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik yang besar, serta tidak menyebabkan korosi pada material isolator listrik. Sifat-sifat tersebut dibawah ini sangat penting, terutama untuk refrigeran yang akan dipergunakan pada kompresor hermetik.
- Refrigeran hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai, jadi juga tidak menyebabkan korosi.
- Refrigeran tidak boleh beracun dan berbau merangsang.
- Refrigeran tidak boleh mudah terbakar dan mudah meledak
Tidak ada komentar :
Posting Komentar